Diposkan pada Refleksi

Berkebun di Era Revolusi Industri 4.0

person holding a green plant
Photo by Akil Mazumder on Pexels.com

Hi, readers.

Siapa sih yang ngga tau e-commerce?
Generasi milenial pasti banyak yang belanja dari olshop kan?

Apalagi yang mager kayak saya nih. Tinggal klik barang yang dibutuhkan (dibutuhkan loh ya, bukan diinginkan), transfer, barang dateng.
Kalo saya pribadi pengguna shopee nih, karena banyak gamesnya. Sambil iseng ngegim, tau-tau dapet koin dan voucher buat belanja. Kan lumayan untuk sobat qismin macem saya ni. Wkwk.

Salah satu shopee game yang sedang saya tekuni adalah Shopee Tanam. Itu gim baru yang diluncurkan sama shopee.

Kalau buat saya sendiri sih menguntungkan ya.. Nanem pohon online, bisa nanem beras/ apel/ jeruk/ voucher, disiram yang rajin, berbuah, terus bisa dipanen deh.
Hasil panennya real loh, bukan cuma berupa gambar online. Haha.

Kalau saya nanem beras, ya nanti panennya beras. Beras 1kg dianterin sama Abang kurir ke kosan saya. Kalau nanem apel atau jeruk, nanti Abang kurir bakal nganterin dua pack Buavita ke kosan saya. Lumayan kan? Iseng-iseng berhadiah. Haha.

Screenshot_20191209-135846

Inilah yang saya sebut sebagai “bertani di era Revolusi Industri 4.0”
Tapi adanya gim ini bukan berarti kita tidak perlu menanam pohon secara nyata ya, readers..

Kita juga harus menanam pohon asli, bukan hanya pohon online. Karena dampak dari menanam pohon asli ini justru lebih besar daripada menanam pohon online.

Jika pohon online hanya menguntungkan diri kita, menanam pohon asli justru akan menguntungkan banyak pihak. Tidak hanya manusia, tapi juga hewan, dan kita juga akan menyelamatkan semesta. (Mengingat usia bumi yang semakin tua).

So gaes, itulah kenapa kita harus menanam banyak bibit pohon (asli) di era Revolusi Industri ini.

Mari bekerja sama dengan semesta.

Penulis:

Santri Backpacker

Tinggalkan komentar