Konsep masyarakat ideal sebagaimana yang telah ditekankan oleh Alquran yaitu meliputi masyarakat yang terbaik (khairah ummah), masyarakat yang seimbang (ummatan wasathan), dan masyarakat moderat (ummah muqtashidah). dari penjelasan para mufasir bahwa menurut mereka yang dimaksud dengan ummatan wasathan Lanjutkan membaca “Konsep Masyarakat Ideal dalam Alquran”
Bulan: Oktober 2019
Pendidikan Perdamaian di Pesantren
Karakteristik Islam yang ditampilkan oleh para ulama pemangku pesantren sebagaimana Nabi saw mengajarkannya adalah penanaman dan pengembangan nilai-nilai infitah (inklusif), tawassuth (moderat), musawah (persamaan), dan tawazun (seimbang). Karena itu, pesantren tampil pula sebagai agen pembudayaan nilai, norma, sekaligus pesan-pesan keagamaan yang sarat dengan harmoni, kerukunan, persatuan dan kedamaian, bahkan para ahli menilai pesantren mempunyai peran yang cukup signifikan dalam melestarikan budaya lokal, termasuk memelihara nilai-nilai dan tatanan sosial yang harmonis di sekelilingnya. Lanjutkan membaca “Pendidikan Perdamaian di Pesantren”
Bagaimana Cara Mengelola Stress?
Artikel ini didedikasikan untuk semua teman yang pernah atau sedang mengalami masa-masa sulit, merasa sendiri, merasa tidak ada seorang pun yang sayang, dan untuk kamu yang merasa butuh teman curhat tapi tak ada seorang pun yang mengerti keadaan kita, malah dihadapkan kepada teman yg men-judge kita, dibilang kurang bersyukur, kurang ibadah, kurang mendekatkan diri kpd Tuhan, dibilang terlalu berlebihan, yang sebenarnya mereka tidak benar-benar tahu apa yang sedang kita alami.
Kamu ngga sendirian, kok! Lanjutkan membaca “Bagaimana Cara Mengelola Stress?”
Cara Mengatur Pola Hidup Sehat
So gaes, banyak sekali orang yang mengalami pola hidup yang berantakan atau pola hidup yang tidak sehat, utamanya yang sudah memasuki usia remaja.
Jadi, pola hidup berantakan kayak gimana sih yang saya maksud?
Ya misal, begadang sampai subuh, habis subuh baru tidur, bangun siang (kalau tidak ada jam sekolah atau kuliah ya), atau tidur di atas jam 00.00, bahkan jam 03.00 pagi yang efeknya kau bisa terbangun di waktu solat subuh atau tidak. Lanjutkan membaca “Cara Mengatur Pola Hidup Sehat”
Jakarta Kota yang Keras?
Banyak yg bilang kalau Jakarta itu keras, bahkan tak sedikit saya dengar dari mereka yg sebenarnya belum pernah menginjakkan kaki di Ibu Kota ini sekalipun.
Yeah, it’s true. Saya setuju dengan “anggapan” tsb, krna saya pun merasakan betapa hari-hari di Jkt harus dilewati dg gigih dan “ngga boleh manja”.
Namun, ada hal yg perlu kita tau bahwa hidup di Jakarta itu sangat menyenangkan! Challenge yg disetting oleh Kota Jkt itu sungguh luar biasa menyenangkan dan menggemaskan.
Ketahuilah, nak. Jangan parno ketika kau diberikan kesempatan utk hidup di kota metropolitan yg “katanya” keras ini. Jakarta itu sangat menyenangkan jika kita bisa menyiasatinya.
Jika kita tetap terjebak dalam settingan mindset bahwa hidup di sebuah kota itu keras, maka wajarlah kalau kita takkan mampu berkembang di manapun kita berada, bahkan di tempat yg “tidak keras” sekalipun.
Itu bukan salah kotanya, tapi salah diri kitanya sendiri yg tidak mau berproses dan sedikit bekerja keras. Hehe.
Self reminder aja sih.
Pola Hidup yang Kacau
Suatu malam ketika ada diskusi publik di kampus, saya pun turut mengadakan diskusi dalam diskusi (diskusi 4 mata; ngobrol; curhat; apalah itu).
Saat itu, saya bercerita kpd kawan saya bahwa saya menginginkan kehidupan yg normal seperti orang lain. Jam tidur utk tidur, jam makan utk makan, jam belajar utk belajar, bukan malah kacau pengaturan dan pembagian waktunya.
Ketika ada waktu berlebihan yg digunakan utk sebuah aktifitas, maka akan berakibat buruk utk aktifitas lainnya; ketika malam jadi siang, siang jadi malam, kondisi tubuh yg tak diperhatikan, maka saya sadar bahwa tubuh memiliki hak utk istirahat.
Betapa saat itu saya benar² berambisi utk Lanjutkan membaca “Pola Hidup yang Kacau”
Kenapa Harus Malu Kuliah di Kampus Kecil?
Pengalaman (pribadi)ku, mesti banyak orang yg heran dan suka tanya2 dengan background kampus dan prodi yg aku ambil. Misal nihya; “kenapa sih kok ngga kuliah di kampus ternama?”, “kenapa sih kok ambil jurusan IAT? Islam Nusantara? elu prospek kedepannya mau jadi apa? guru? guru ngaji?”, “kuliah dan ambil prodi itu disuruh siapa? orang tua ya?”, wa akhwatuhaa.
Ya aku maklumin sih pitakon² begituan. Kalo aku di posisi mereka, mungkin pertanyaanku juga bakal lebih banyak.
Tapi ya itu. Perlu dipahami kalo anak Tafsir kuliahnya bukan cuma belajar ngaji, makanya Lanjutkan membaca “Kenapa Harus Malu Kuliah di Kampus Kecil?”
Tantangan Perlindungan HAM di Indonesia
Hak Asasi Manusia adalah hak yang diberikan Allah sebagai sesuatu yang bersifat kodrati. Artinya, hak yang dimiliki manusia menurut kodratnya tidak dapat dipisahkan dari hakikatnya, sehingga ia bersifat suci. (John Locke)
Berbicara tentang HAM, maka substansinya adalah membicarakan bagaimana manusia dimanusiakan atau memanusiakan manusia. HAM berbicara tentang keadilan, persamaan, tidak adanya diskriminasi antara manusia satu dengan manusia lainnya, serta mewujudkan perdamaian di muka bumi.
Sejatinya, substansi HAM bersifat universal karena Lanjutkan membaca “Tantangan Perlindungan HAM di Indonesia”
Sepertiga Malam
Kau tahu apa itu sepertiga malam? Sepertiga malam itu waktu yg istimewa loh. Keistimewaan Malam dan Seni Menghadapinya
Ketika saya awal nyantri (menjadi santri atau mondok) dulu, saya diberi tahu oleh guru dan mbak2 santri yg terlebih dahulu nyari ketimbang saya. Mereka bilang, solatlah dan berdoalah di sepertiga malam. Kenapa? Karena saat itu, pintu langit sedang terbuka lebar. Jadi doa-doa kita bisa tembus ke langit. Lanjutkan membaca “Sepertiga Malam”
Jalanan adalah Sekolahan
Sewaktu sidang skripsi, saya ditanya oleh dosen penguji, “Kenapa mottomu kok jalanan adalah sekolahan? Bukannya ini motto anak-anak punk rock jalanan gitu ya?”
Saya jawablah, “iya, saya terinspirasi dari mereka.”
Sederhana saja sebenarnya. Saya suka dengan slogan/ jargon/ motto/ entah kau sebut itu istilah apa. Jadi gini, saya memandang realitas ketika menyusuri jalanan. Banyak sekali pelajaran Lanjutkan membaca “Jalanan adalah Sekolahan”