Diposkan pada Pesantren

Pesantren pada Era Pasca Kemerdekaan

ilustrasi-santri-modernTokoh pertama dalam kalangan pegawai pemerintah kolonial Belanda yang secara penuh bekerja untuk pendidikan masyarakat non-Eropa adalah Inspektur Pendidikan Pribumi, yakni J.A. van der Chijs.

Pada tahun 1865, setahun setelah menjabat sebagai Inspektur Pendidikan, ia menolak untuk menyesuaikan pendidikan Islam yang sudah ada (baca: pesantren) karena alasan teknis pendidikan, yaitu membaca teks Arab yang dihafal tanpa dipahami maknanya.

Sistem pendidikan umum di Indonesia tidak Lanjutkan membaca “Pesantren pada Era Pasca Kemerdekaan”

Diposkan pada Pesantren

Pesantren pada Masa Pra-Kemerdekaan

masjid-buntet

Foto: Masjid Buntet Pesantren Cirebon

Pesantren merupakan pilar utama penopang pendidikan di nusantara. Alwi Shihab menegaskan bahwa Syaikh Maulana Malik Ibrahim atau Sunan Gresik (W. 1419 H.) merupakan orang pertama yang membangun pesantren sebagai tempat mendidik dan menggembleng para santri.

Tujuannya, agar para santri menjadi Lanjutkan membaca “Pesantren pada Masa Pra-Kemerdekaan”

Diposkan pada Pesantren

Pendidikan Perdamaian di Pesantren

IMG-20191024-WA0020Karakteristik Islam yang ditampilkan oleh para ulama pemangku pesantren sebagaimana Nabi saw mengajarkannya adalah penanaman dan pengembangan nilai-nilai infitah (inklusif), tawassuth (moderat), musawah (persamaan), dan tawazun (seimbang). Karena itu, pesantren tampil pula sebagai agen pembudayaan nilai, norma, sekaligus pesan-pesan keagamaan yang sarat dengan harmoni, kerukunan, persatuan dan kedamaian, bahkan para ahli menilai pesantren mempunyai peran yang cukup signifikan dalam melestarikan budaya lokal, termasuk memelihara nilai-nilai dan tatanan sosial yang harmonis di sekelilingnya. Lanjutkan membaca “Pendidikan Perdamaian di Pesantren”