Foto: dokumen pribadi
Acara bedah buku ini dilaksanakan di Pusat Pengembangan Bahasa dan Pembukuan, Rawamangun, Jakarta Pusat.
Peserta sangat antusias menyimak paparan dari aktivis sekaligus dosen filsafat UI yang juga penikmat sastra. Dalam kesempatan hari ini, 04 Desember 2019, Saras Dewi dengan sangat epik berhasil membedah karya sang maestro sastra Indonesia, Pramoedya Ananta Toer.
Selain Saras Dewi, pemantik lainnya adalah Zacky Khoirul Umam, Wakil Kepala Abdurrahman Wahid Center di Peace and Humanities. Berbeda dengan Saras Dewi, Zacky membedah karya Tahar Ben Jolloun yang berjudul The Sand Child.
Walaupun berbeda objek kajiannya, namun keduanya sama-sama membahas bagaimana peran perempuan dalam masing-masing karya tersebut.
Saras Wati membedah tetralogi karya Pram dari sisi humanisme dan kesetaraan, yakni dimulai dari kesetaraan peran perempuan di ruang publik. Sedangkan Zacky membedah karya Tahar menggunakan sudut pandang perempuan, agama, dan masyarakat pasca kolonial.