Diposkan pada Refleksi

2020 Starter Pack

Photo by cottonbro on Pexels.com

Saya bosan setiap tahun selalu menulis resolusi di tahun baru, lagi, dan lagi. Pada akhirnya, resolusi di tahun selanjutnya akan tetap ditulis sama dengan tahun sebelumnya. Atau mungkin saja ada deretan impian baru, yang akan tetap terselip beberapa resolusi yang sama dengan tahun lalu. Mungkin karena belum tercapai, mungkin juga karena malas merealisasikan, atau entah karena ada alasan lain, atau mungkin karena semesta belum mau bekerja sama untuk mewujudkannya.

Apapun itu, life must go on.

Resolusi saya tidak muluk-muluk di tahun ini. Cukup ada sesuatu yang bisa membuat bangga diri sendiri, juga orang lain. Satu hal yang tentu akan saya wujudkan adalah mengurangi hobi rebahan. Itu adalah kunci dari segala kesuksesan. Haha. Mungkin terdengar aneh, tapi itu nyata.

Starter pack yang mesti disiapkan dari awal tahun ini adalah semangat, kurangi rebahan, dan niat Lillahi Ta’ala. Itu semua merupakan jalan ninja menuju kesuksesan hakiki. Haha.

Siapkan buku bacaan, buku tulis, alat tulis (pulpen, pensil, spidol, atau apalah itu), laptop komplit dengan charger-nya, lalu mulailah menulis!

Tahun baru, harapan baru, semangat baru, prestasi baru.

Saya yakin, seperti tahun-tahun sebelumnya, pasti banyak mahasiswa yang memimpikan untuk mengikuti wisuda di tahun ini. Saya pun. Oleh karena itu, sederet starter pack yang sudah saya sebutkan di atas sebenarnya adalah packaging yang dibutuhkan oleh semua mahasiswa yang memiliki harapan seperti saya, wisuda di tahun ini.

Tahun depan adalah waktu untuk melompat lebih tinggi. Mungkin kita tidak tahun apa yang akan terjadi di tahun 2021. Sebab itu, kita realistis saja. Manfaatkan bulan-bulan awal di tahun yang baru ini dengan hal-hal yang bermanfaat tentu saja.

Saya sudah khatam membaca empat buku di seminggu awal tahun ini. Mungkin kau tak percaya, tapi itu kenyataannya.

Mungkin kau bertanya-tanya, bagaimana bisa saya mengkhatamkan empat buah buku dalam waktu seminggu?

Gampang, bacalah buku yang kau suka. Bacalah buku yang menurut kau tidak rumit. Sederhana, ringan, namun reflektif. Bacalah buku yang membuat kau bergumam, “oh iya ya”.

Tapi itu semua terserah kau, saya hanya bercerita.

Saya pun belum tahu, minggu depan saya akan membaca berapa buku, dan buku apa? Atau mungkin bahkan tidak sama sekali. Tapi semoga tetap akan ada buku yang saya baca. Mau ngga mau, saya harus membaca, karena saya harus mengerjakan tesis untuk tugas akhir kuliahku di semester ini. Sekian.