Diposkan pada Refleksi

Tujuh Alasan Orang Menyukai Belanja Online

person using black and white smartphone and holding blue card
Photo by PhotoMIX Ltd. on Pexels.com

Hi, readers!

Lama tak jumpa ya. Usai Harbolnas 12.12 lalu, saya belum berbagi apapun lagi di sini. Bukan karena sibuk belanja, tapi karena sibuk mengerjakan makalah kuliah yang sudah dihadang deadline. Haha.

Jadi, sebenarnya dari dulu saya mengamati dan “kepo” mengapa orang-orang sangat suka berbelanja online. Walaupun demikian, bukan berarti mall, swalayan, pasar lantas sepi begitu saja. Selain untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, jiwa konsumtif yang tinggi pun menjadi alasan mengapa pusat perbelanjaan online maupun offline selalu ramai pengunjung.

Oke, readers. Kita memasuki era revolusi industri 4.0 yang sangat mengandalkan kecanggihan teknologi, salah satunya adalah e-commerce. Ada yang memanfaatkan gawainya untuk mencari penghasilan, ada juga yang “memberikan” penghasilan. Haha. Ini menjadi menarik karena pada zaman ini kita bisa melakukan transaksi apapun dengan sangat mudah. Semua diuntungkan.

Ternyata, ada beberapa hal yang mendorong orang-orang suka belanja online. Tujuh alasan yang bisa saya sebutkan di antaranya adalah: Lanjutkan membaca “Tujuh Alasan Orang Menyukai Belanja Online”

Diposkan pada Events

Sejarah Harbolnas 12.12 di Indonesia

harbolnas

Hi, readers.

Udah pada kecolongan duit berapa nih buat perayaan Harbolnas?

Saya pantau instastory, story wa, rupanya banyak sekali yang tidak tahan dengan promo  puncak 12.12 di segala platform online, nih.

Kalian iya juga ngga?

Oiya, kalian yang udah mantengin gadget seharian buat milih-milih dan check out belanjaan di olshop, tau ngga sih sejarahnya Harbolnas? Kepo ngga sih sejak kapan ada Harbolnas? Mungkin ada yang simpel jawab, “Ya sejak Revolusi Industri 4.0 lah, kan teknologi semakin canggih.” Ya, ya bener juga sih. Tapi ini deh aku share sedikit tentang sejarah Harbolnas 12.12 di Indonesia.

Jadi, Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas) diilhami oleh perayaan belanja Black Friday yang diadakan pada hari Jumat setelah Thanksgiving Day (hari libur di Amerika Utara untuk memperingati syukuran panen akhir tahun). Black Friday identik dengan dimulainya musim belanja Natal. Selama perayaan hari belanja Black Friday, toko-toko buka lebih lama dan berlomba untuk menawarkan diskon besar-besaran atau cuci gudang guna menarik pembeli.

Mengapa disebut Black Friday?

Karena pada hari tersebut neraca pembukuan mereka berubah dari merah (rugi) menjadi hitam (untung).

Pun di Indonesia, pada tahun 2012, diperkenalkan istilah Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas), di mana dalam satu hari, pelanggan mendapatkan penawaran diskon terbesar sepanjang tahun untuk produk-produk menarik, hanya di online shop.

Harbolnas merupakan kegiatan tahunan yang diprakarasai oleh enam e-commerce besar di Indonesia sejak 12 Desember 2012. Sebut saja Lazada Indonesia, Zalora, Blanja, PinkEmma, Berrybenka, dan Bukalapak.

Setelah sukses menggelar dua kali Harbolnas pada tahun 2012 dan 2013, pada tahun 2014 hingga 2019 tahun ini, kembali digelar Harbolnas pada tanggal 12 Desember. Itulah sebabnya Harbolnas lebih dikenal dengan jargon 12.12.

Respon industri pun cukup menggembirakan. Rata-rata e-commerce peserta Harbolnas mendapatkan respon positif. Pesta belanja dengan diskon terbesar ini didukung sejumlah mitra seperti pelaku industri telekomunikasi, perbankan, logisitik, hingga media. Harbolnas 2019 yang kini dikawal Asosiasi E-Commerce Indonesia (idEA) berkembang signifikan terbukti dengan jumlah pesertanya yang mencapai lebih dari 250 platform belanja online.